Minggu, 28 Juni 2009

Memaafkan, Beratkah??


Memaafkan adalah pilihan yang cukup sulit dilakukan, terutama bila berkenaan dengan kesalahan yang sangat berat dan menorehkan luka yang dalam di hati. Padahal, tidak sedikit dalil baik itu yang disebut dalam Al-qur'an maupun yang dijelaskan langsung oleh Rasulullah SAW, yang menganjurkan sikap memaafkan orang lain.
Al-qur'an menyebutkan bahwa memaafkan adalah perbuatan mulia "Tetapi, orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan" (QS. Asy-Syura : 43).
Saat bersama para sahabatnya, Rasulullah pernah bersabda : "Maukah kalian aku beri sesuatu yang menyebabkan Allah memuliakan dan meninggikan derajatmu?" Para sahabat menjawab : "Tentu wahai Rasulullah". Rasulullah lalu bersabda : "Bersabar terhadap orang yang membencimu, memaafkan orang yang mendzolimimu, memberi orang yang memusuhimu, dan menyambung tali silaturrahim dengan orang yang memutuskan silaturrahim denganmu" (HR. Thabrani).
Bahkan, Allah akan berjanji melimpahkan rahmat dan ampunannya kepada orang yang memaafkan orang lain. Allah berfirman : "Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka), sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS. At-Taghobun : 14).
Pada ayat lain, Allah menjelaskan bahwa orang yang memaafkan termasuk orang-orang yang mendapat surga seluas langit dan bumi. Allah berfirman : "Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan" (QS. Ali-Imran : 133-134).
Dan memang memaafkan membutuhkan keberanian dan kekuatan mental yang tak kecil. Rasulullah menyebutnya sebagai orang pemberani. "Bukan dikatakan pemberani, orang yang cepat marah. Seorang pemberani adalah yang dapat menguasai dirinya sewaktu marah" (HR. Bukhori dan Muslim).
Oleh karena itu, memaafkan bukanlah sikap lemah atau kalah. Memaafkan adalah sikap mulia dan ksatria. Bahkan memaafkan adalah salah satu sifat Tuhan yang perlu kita imani dengan cara meneladaninya. Semoga kita bisa mengamalkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar